Cahaya Islam di Bumi Melayu: Menjaga Warisan, Menyemai Peradaban
Tanjungpinang, (13/11/2025) — Pandawa Radio 103.9 FM kembali hadir menemani Mitra Pandawa setiap hari Selasa pagi dalam program inspiratif Sudut Mata: Secuil Ulasan Kehidupan Tokoh. Dipandu oleh Mastur Taher. Program ini selalu mengajak kita menelusuri kisah inspiratif. Pada kesempatan ini, Pandawa Radio menghadirkan sosok istimewa, Ustaz H. Mustafa Fathoni S. Ant, seorang Mubaligh Kota Tanjungpinang.
Sebuah Ulasan Mendalam tentang Budaya Islami di Tanah Melayu Kepulauan
Pada program Sudut Mata Pandawa Radio 103.9 FM, sebuah perbincangan hangat digelar dengan tema "Warisan Budaya Islami di Tanah Melayu Kepulauan Riau". Acara ini menghadirkan sosok inspiratif, Ustaz H. Mustafa Fathoni S.Ant—seorang Sarjana Antropologi, penyiar radio, penerjemah, dan praktisi ruqyah.
Perbincangan berdurasi lebih dari satu jam ini mengupas tuntas mengapa Islam dan Melayu menjadi dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan, serta bagaimana tantangan modernisasi dan postmodernisme menguji kekokohan warisan budaya ini.
1. Masuknya Islam Tanpa Peperangan
Salah satu poin utama yang dibahas adalah keunikan masuknya Islam ke Tanah Melayu, khususnya Kepulauan Riau, yang terjadi tanpa melalui peperangan atau kekerasan.
Ustaz Mustafa Fathoni menjelaskan bahwa penyebaran Islam ke wilayah ini dibawa oleh para ulama melalui jalur perdagangan dan dakwah dari berbagai bangsa, termasuk Arab, India (Gujarat), dan ulama dari daratan Sumatera. Sejarah bahkan mencatat bahwa Islam telah masuk ke Nusantara (Aceh/Samudra Pasai) pada abad ke-7, sejajar dengan masa kehidupan para sahabat Nabi, jauh sebelum teori yang menyebutkan abad ke-13 atau ke-15.
2. Islam dan Melayu: Satu Kesatuan yang Selaras
Penerimaan Islam oleh masyarakat Melayu sangat cepat karena adanya keselarasan antara ajaran Islam dengan budaya lokal yang telah mengakar. Falsafah Melayu, "Adat Bersendi Syara, Syara Bersendi Kitabullah" (Adat berlandaskan Syariat, Syariat berlandaskan Kitab Allah) menjadi bukti nyata perpaduan ini.
Islam tidak mengubah tradisi yang baik, melainkan memperkuatnya. Nilai-nilai seperti sopan santun, penghormatan kepada orang yang lebih tua (menggunakan panggilan Pak Long, Mak Ngah, Abang, Akak), gotong royong, dan silaturahmi, telah menjadi bagian dari budaya Melayu yang selaras dengan nafas Islam. Kehadiran ulama dan sastrawan besar seperti Raja Ali Haji dan Hamzah Fansuri juga turut menyelaraskan sastra klasik Melayu dengan nilai-nilai Islam, sebagaimana tertuang dalam Gurindam 12.
3. Ancaman Postmodernisme dan Peran Generasi Muda
Di tengah arus zaman, budaya Melayu-Islami dihadapkan pada tantangan modernisasi, terutama paham postmodernisme yang menolak kebenaran tunggal (relativisme) dan menjunjung tinggi kebebasan berpikir tanpa batas. Paham ini mendorong individualisme, hedonisme, dan gaya hidup instan, yang berpotensi menghilangkan makna sesungguhnya dari kebudayaan Melayu dan merusak spiritualisme.
Ustaz Mustafa Fathoni menyoroti bahwa banyak generasi muda kini mulai kehilangan jati diri, misalnya dengan jarangnya orang Melayu yang mahir berpantun. Untuk mengatasi hal ini, ada tiga peran kunci:
- Pendidikan: Pemerintah daerah perlu mengeluarkan kebijakan, seperti memperkuat muatan lokal dengan menambah materi dan jam pelajaran mengenai adat dan sastra Melayu.
- Pemerintah: Harus memberikan alokasi yang lebih besar dan tepat guna untuk melestarikan budaya, termasuk menguatkan destinasi warisan seperti Pulau Penyengat.
- Media Digital: Konten kreator memiliki tanggung jawab untuk mempopulerkan kembali budaya Melayu dalam konteks yang baik dan benar, menggunakan platform digital sebagai wadah belajar dan sosialisasi.
Sebagai penutup, disampaikan bahwa masuknya Islam secara damai ke bumi Melayu adalah sebuah keuntungan. Masyarakat Melayu harus bangga, menjaga lidah, serta menjunjung tinggi marwah diri dan bangsa. Perbincangan ditutup dengan bait pantun: Pergi ke pasar membeli sirih, Sirih dibungkus daun pandan. Jaga lidah janganlah nyerih, Itulah tanda orang beriman.
Sumber Video: http://www.youtube.com/watch?v=4eJ5_bn6YGs
- Hits: 9