Dakwah Bil Sayur: Inovasi Kekerabatan Haji Tanjung Pinang 2024 dalam Memakmurkan Masjid dan Memberdayakan Ekonomi

Tanjungpinang, 9 September 2025 – “Bagi-bagi sayur ala Pak Haji” mungkin terdengar unik, namun inilah konsep dakwah bil hal (dakwah melalui perbuatan) yang diusung oleh Kekerabatan Haji Kota Tanjungpinang Tahun 2024. Gerakan yang sederhana namun kaya makna ini berhasil memadukan semangat sedekah, silaturahim, dan kepedulian sosial pasca-menunaikan ibadah haji.

Dr. H. Huzaifah Dadang AG, M.Si., atau yang akrab disapa Pak Dadang, selaku Ketua Kekerabatan Haji 2024, menjadi narasumber dalam program “Sudut Mata” di Pandawa FM 103.9 Mhz, Selasa (9/9/2025). Dalam bincang-bincang yang dipandu oleh Mastur Taher tersebut, Pak Dadang menceritakan awal mula terinspirasinya program ini.

“Ide awalnya lahir dari pengalaman kami di Tanah Suci. Kami melihat antusiasme jemaah untuk bersedekah, walau hanya dengan sebotol air mineral atau satu kotak makanan. Semangat berbagi itu sangat luar biasa dan kami ingin menanamkannya di Tanjungpinang,” ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang ini.

Setelah pulang dari Mekah, para jemaah haji asal Tanjungpinang angkatan 2024 sepakat untuk tidak putus silaturahim. Dari diskusi tersebut, muncullah ide untuk bersedekah dalam bentuk sayur mayur. Program ini kemudian memiliki motto: “Membantu Petani di Kebun, Meringankan Jemaah di Kota”.

Mekanisme dan Tujuan Mulia

Program ini dijalankan dengan mengumpulkan infak dari anggota kekerabatan dan masyarakat umum yang tergerak untuk menyumbang. Infak yang terkumpul, mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 100.000, kemudian digunakan untuk membeli sayuran langsung dari petani di daerah Bintan, seperti di Tua Pasa.

“Kami tidak hanya branding ‘sembako’. Kami spesifik ke sayur agar fokus, tapi dalam praktiknya, sering ada tambahan seperti telur, minyak goreng, atau mie instan dari para donatur,” jelas Pak Dadang.

Sayuran yang telah dibeli kemudian dipacking secara bersama-sama pada Sabtu sore di pondok salah satu anggota, Pak Haji Ragil, yang berlatar belakang pertanian. Proses packing ini menjadi momen silaturahim yang penuh keakraban dan kebahagiaan. Paket sayuran tersebut kemudian dibawa ke masjid yang menjadi target untuk dibagikan esok harinya setelah salat Subuh.

Pemilihan waktu salat Subuh bukan tanpa alasan. “Salat Subuh itu berat. Kami ingin memotivasi masyarakat untuk memakmurkan masjid di waktu Subuh. Minimal, niat awal mereka datang untuk mengambil sayur, tapi lambat laun diharapkan menjadi kebiasaan untuk berjamaah,” tutur Pak Dadang.

Hingga September 2025, program ini telah berjalan selama 11 putaran (sekali sebulan) dan akan memasuki putaran ke-12 di Masjid Al-Hakam, Batu Lima Atas, pada Minggu (14/9/2025). Setiap putaran, minimal 100 paket sayur yang berisi tiga jenis sayuran dan tempe dibagikan secara gratis.

Respon Masyarakat dan Harapan ke Depan

Menurut pengamatan Pak Dadang, respons masyarakat sangat positif. Antusiasme jemaah meningkat, jumlah jamaah salat Subuh di masjid-masjid yang dikunjungi bertambah, dan yang terpenting, program ini memantik keinginan banyak orang untuk ikut serta berinfak.

Tujuan program ini multifungsi:
1.  Membiasakan budaya sedekah dengan prinsip “sedikit tapi ikhlas, lebih baik banyak dan ikhlas”.
2.  Memakmurkan masjid dan musala, khususnya pada salat Subuh.
3.  Memberdayakan ekonomi umat, dengan membeli langsung dari petani dan menciptakan ripple effect ekonomi.

Kedepannya, Kekerabatan Haji 2024 membuka peluang bagi siapa pun, tidak terbatas pada anggotanya, untuk berinfak. Mereka berharap program ini dapat berkembang dan dilaksanakan lebih dari sekali dalam sebulan.

“Ini adalah bentuk dakwah kami. Dakwah tidak harus dengan ceramah, tapi bisa dengan perbuatan. Kalau dengan ceramah itu dakwah bil lisan, kalau dengan sayur ini kami sebut dakwah bil sayur,” pungkas Pak Dadang dengan senyum.

Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dan berinfak, dapat menghubungi nomor WA Pandawa FM 0811 777 1039 untuk informasi lebih lanjut mengenai nomor rekening yang disediakan.