Tanjungpinang, Kepulauan Riau
Mon - Sun: 6:00 - 23:00

Memaknai Hari Kemerdekaan Bersama Robby Patria: Refleksi 80 Tahun Indonesia Merdeka

Memaknai Hari Kemerdekaan Bersama Robby Patria: Refleksi 80 Tahun Indonesia Merdeka

TANJUNGPINANG, 12 AGUSTUS 2025 – Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, program Sudut Mata di Pandawa Radio 103.9 FM menghadirkan diskusi mendalam bersama Robby Patria, dosen FKIP UMRAH Kepulauan Riau, sekaligus penggiat sosial dan penulis produktif. Dengan tema "Memaknai Hari Kemerdekaan", obrolan ini mengupas tantangan bangsa pasca-kemerdekaan dan refleksi atas capaian selama 80 tahun. 

Merdeka secara Politik, tapi Masih "Terjajah" di Berbagai Bidang

Robby Patria menegaskan bahwa meski Indonesia telah merdeka sejak 1945, kemandirian sejati masih jauh dari harapan. "Kita bebas dari penjajah fisik, tetapi secara ekonomi, pendidikan, budaya, bahkan kesehatan, kita masih terjajah," ujarnya.

Ia memaparkan data kemiskinan yang kontroversial: standar Bank Dunia menyebut 61% penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan (dengan penghasilan di bawah $2/hari), sementara BPS hanya mencatat 7%. "Ini ironi. Standar kita terlalu rendah, sehingga seolah kemiskinan turun, padahal rakyat masih kesulitan memenuhi kebutuhan dasar," kritiknya.

Pendidikan dan Kesenjangan: Tantangan Besar

Sebagai akademisi, Robby menyoroti ketimpangan anggaran pendidikan. "Sekolah kedinasan seperti IPDN mendapat alokasi triliunan rupiah, sementara perguruan tinggi umum kekurangan dana. Bagaimana mau mencerdaskan bangsa jika kebijakannya timpang?" tanyanya.

Ia juga membandingkan kesejahteraan guru dan dosen Indonesia dengan Malaysia atau Singapura. "Gaji dosen di Malaysia bisa Rp20 juta, sementara di Indonesia rata-rata Rp8 juta. Bagaimana mereka fokus mencerdaskan anak bangsa jika hidup pas-pasan?"

Budaya dan Kedaulatan Digital

Robby mengkritik dominasi budaya asing melalui platform digital. "Anak-anak kita lebih hafal TikTok daripada pantun Melayu. Data pribadi kita juga 'dijajah' korporasi asing seperti Meta. Ini bentuk penjajahan baru," tegasnya.

Pesan untuk Generasi Muda: Pendidikan Kunci Kemajuan

Di akhir diskusi, Robby berpesan agar generasi muda mengejar pendidikan setinggi mungkin. "Negara maju seperti Korea dan Jepang berbasis SDM unggul. Tanpa pendidikan berkualitas, kita hanya akan jadi buruh di negeri sendiri," tandasnya.

Ia juga mengajak masyarakat merenung di HUT RI ke-80. "Jangan hanya lomba makan kerupuk. Renungkan: apa kontribusi kita untuk Indonesia? Kemerdekaan sejati adalah ketika rakyat sejahtera, bukan sekadar bebas dari penjajahan fisik."

 

Artikel ini ditulis berdasarkan wawancara eksklusif di program Sudut Mata Pandawa Radio.

  • Hits: 95